Banyuwangi, seblang.com – Sosok Nurul Handayani tidak menyangka rintisan usaha jualan kue basah “Kue Bu Dar” yang dirintis sekitar tahun 2015 bersama suaminya Slamet Sudarsono (almarhum) saat ini menjadi tumpuan ekonomi bagi sekitar 100 orang yang menitipkan jajanan mereka untuk dijual kepada konsumen.
Warung Kue Bu Dar yang membuka lapak di Jalan HOS Cokroaminoto tepatnya di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Penataan Ruang kabupaten Banyuwangi mulai buka sekitar pukul 05.00 pagi sampai dengan sekitar pukul 14.00.
”Alhamdulillah saat ini kami bisa membantu sekitar 100 perajin kue. Satu orang ada yang membuat lebih dari tiga macam kue dan setiap hari mereka mengantarkan kue ke warung, mencatat sendiri di buku yang disiapkan dan siangnya mengambil uangnya,”jelas Bu Nurul.
Ibu tiga anak itu menuturkan dia merasa senang dan bahagia usaha yang ditekuni saat mampu membantu ratusan warga yang menjalin kerjasama dengan dirinya. Apalagi saat menyaksikan mereka mengambil uang karena dagangan yang dititipkan di warungnya habis terjual.
Wanita berjilbab itu mengungkapkan sejarah perjalanan merintis usaha jualan kue sekitar tahun 2015 di sekitar SD Brawijaya Banyuwangi bersama suaminya yang purna tugas dari PNS di Pemkab Banyuwangi. Usahanya dirasakan semakin maju dan berkembang setelah sang suami meninggal dunia dan mendapatkan tempat jualannya saat ini.
Bu Nurul menuturkan salah satu kunci sukses usaha yang ditekuni saat ini adalah selalu mengingat dan menjalankan pesan guru spritualnya untuk”Tirakat Banter dan Kerjo Mempeng” dan selalu menyisihkan sebagian hasilnya untuk bersedekah dan membantu orang lain yang membutuhkan.
Lebih lanjut dia menambahkan dari usaha jual kue yang dilakukan sampai saat ini selain mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari ternyata mampu menabung untuk membiayai ibadah umroh dan haji yang menunggu antriean berangkat ke tanah suci.
”Kami bersyukur dengan usaha jualan kue ini bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari bahkan bisa menabung untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh meskipun harus antri,” jelas perempuan asal Jajag Banyuwangi itu.
Wartawan : Nurhadi