Banyuwangi,seblang.com – Biasannya bongkol jagung atau juga disebut juga dengan janggel akan langsung di buang setelah diambil jagungnya. Padahal dari bongkol jagung tersebut ada potensi peluang secara ekonomis dengan memanfaatkan bongkol tersebut menjadi komoditas jamur janggel.
Seperti yang dilakukan pemuda asal Parijatah Wetan Banyuwangi Arby Mufti yang telah berhasil memanfaatkan bongkol jagung menjadi media tanam untuk budidaya jamur kategori yang dapat dikonsumsi.
Awalnya Arby mengaku terinspirasi dari rekan sejawat Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam yang melakukan pemanfaatan janggel sebagai media tanam
“Awalnya terinspirasi dari temen di HMI Bang Arip, membuat jamur yang media tanamnya dari janggel jagung, saya juga ingin mencoba bagaimana pemanfaatan janggel jagung sendiri,” ujar Arby
Menurut Arby dari proses pembuatan media tanam yang berupa janggel jagung, pupuk urea, ragi tape dan dedak hingga siap panen hanya membutuhkan waktu sekitar 20-25 hari hingga keluar jamur yang tumbuh pada janggel jagung
“Waktunya itu sekitar 20 harian itu sudah siap panen terhitung dari proses awal. Panennya bisa setiap hari. Bila sudah sampai satu bulanan itu janggel harus diganti proses dari tahapan awal dan untuk harga perkilonya Rp 20 ribu,” jelas arby.
Lebih jauh menurut Arby untuk tahapan awal komposisi air yang dipergunakan lebih banyak untuk menyirami tahapan awal. Sedangkan untuk proses selanjutnya cukup dua hari sekali dengan intensitas air sedang.
“Untuk awal harus banyak air sehingga janggel basah semua lalu kita diamkan dan cukup tutup pakai terpal saja untuk penutup agar kelembaban terjaga. Ke depannya cukup siram dua kali sehari jangan terlalu basah,” tambahnya. (vian)