Foto : aksi spontanitas driver travel Jawa-Bali
Banyuwangi, seblang.com – Adanya larangan mudik, puluhan driver travel Jawa – Bali menuntut pihak terkait untuk dapat menyeberang ke Pulau Dewata Bali, Jumat (1/5) pagi.
Secara spontanitas, mereka yang terlanjur melakukan perjalanan menuju Bali, menggelar aksi turun ke jalan tepatnya di depan pintu masuk pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
Aksi merekapun sempat mengganggu arus lalu lintas. Sehingga mengakibatkan terjadinya kemacetan serta menganggu kendaraan logistik atau barang yang akan menyeberang ke Bali.
“Tadi pagi memang ada puluhan sopir travel Jawa Bali menuntut untuk dapat menyeberang ke Bali,” kata Iptu Sudarso, Kapolsek Kawasan Tanjung Wangi Banyuwangi kepada seblang.com, Jumat (1/5) siang.
Iptu Sudarso mengatakan, mayoritas para sopir itu tidak mengetahui sosialisasi yang telah gencar dilakukan pihak Kepolisian, terkait adanya larangan mudik. Sehingga, peristiwa itupun terjadi.
“Aksi mereka dipicu karena adanya kendaraan travel ataupun pribadi dari Bali yang bisa menyeberang ke Jawa. Jadi mereka menuntut hal yang sama,” jelasnya.
Sudarso menambahkan, sebagian besar mereka yang dari Bali beralasan pulang kampung dan sudah tidak ada pekerjaan lagi. Hingga akhirnya, penumpang yang dari Bali melakukan aksi dan akhirnya dilepas.
“Yang disesalkan, penumpang dari Bali itu mempengaruhi penumpang yang tertahan di pelabuhan ketapang. Mereka menyuruh untuk ramai ramai menuntut bisa diseberangkan seperti mereka,” ujarnya.
“Terpaksa merekapun akhirnya diseberangkan,” imbuhnya.
Dengan adanya hal ini, Iptu Sudarso menegaskan kembali untuk warga yang akan menyeberang ke Bali. Pihaknya akan memulangkan warga yang nekat mudik.
“Jangan mudik kalau tak mau putar balik. Jangan tambah korban Covid-19 akibat mudik,”tegasnya.
“Penyeberangan di pelabuhan ASDP hanya melayani yang membawa muatan sembako, medis, logistik dan BBM,” pungkasnya. (guh)
