Foto: Petugas Linmas yang sebarkan hoax
Banyuwangi, seblang.com – Berniat baik agar warga waspada maling, Khoirudin seorang petugas Linmas di Banyuwangi ini malah harus berurusan dengan polisi.
Pasalnya, warga Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran itu, diduga menyebarkan potongan suara tentang ancaman gangguan kamtibmas yang belum tentu kebenarannya dan viral di jejaring WhatApps (WA).
Akibatnya, malah menambah keresahan warga ditengah pandemi Covid-19. Hal itu terbukti dengan adanya banyak kejadian di berbagai wilayah Banyuwangi, sekelompok warga yang salah tangkap karena menuduh seseorang maling dan bahkan sampai main hakim sendiri. Namun, setelah diperiksa petugas ternyata orang gila.
Mengetahui hal tersebut, Satreskrim Polresta Banyuwangi langsung bergerak cepat mengamankan biang keladi keresahan warga tersebut di rumahnya.
Adapun isi pesan suara yang dibuat dan dibagikan Khoirudin berisi tentang adanya pelaku kejahatan yang beraksi di wilayah Dusun Kampung Baru, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Maling beraksi di Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, sehingga terjadi kejar – kejaran dengan warga. Kabarnya pencuri lari ke wilayah Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo dan beraksi di sana. Padahal di tiga daerah itu tidak ada peristiwa pencurian.
“Apa yang disampaikan seseorang melalui pesan suara di media sosial WhatsApp bahwasanya ada beberapa orang yang akan berbuat jahat di wilayah Banyuwangi adalah Hoax,” kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin SIK saat Press Conference di halaman Mapolresta Banyuwangi, Selasa (29/4).
Untuk itu, yang bersangkutan dihadirkan di Mapolresta Banyuwangi. Khoirudin pun meminta maaf kepada warga Bumi Blambangan yang difasilitasi aparat Satreskrim Polresta Banyuwangi.
“Mohon maaf saya tidak ada niat untuk membuat gaduh, namun hanya membuat warga waspada,” akunya.
Postingan yang dilakukannya berawal usai mengikuti rapat kamtibmas di balai Desa Wringinagung bersama jajaran perangkat desa. Ketika itu dibahas tentang kewaspadaan gangguan kriminal sehingga diperlukan pengamanan di pintu – pintu masuk dusun.
Sepulang rapat sekitar pukul 10.00 WIB, Khoirudin yang sedang istirahat mendapatkan informasi tentang maraknya aksi kejahatan selama Ramadan. Kabar yang diterimanya menjelaskan pelaku kejahatan telah beraksi di dekat desanya.
“Karena baru rapat soal pengamanan kamtibmas, tanpa disaring saya bikin rekaman suara yang dibagikan ke grup WA Dusun Jatisari. Maksud saya agar warga waspada,” jelasnya. (guh)