Banyuwangi, seblang.com – Setelah sempat ditutup-tutupi akhirnya polisi bergerak cepat mengusut adanya kecelakaan kerja di terminal pengisian LPG Pressurized milik perusahaan PT. Misi Mulia Petronusa yang berlokasi di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Senin (27/4).
Kapolsek Kalipuro Iptu, Hadi Waluyo, SH mengatakan, saat ini pihak kepolisian masih mendalami dan melakukan cek TKP adanya kecelakaan kerja di termimal pengisian LPG tersebut.
“Beberapa saksi dan korban sudah kami periksa untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut,” kata Hadi.
Menurut Hadi, saat ini polisi belum mempolice line tempat kejadian perkara, akan tetapi sudah diseterillkan. “Belum di police line tapi sudah diseterilkan, lagian masih rusak,” kata Hadi.
Seperti diketahui sebelumnya, Tiga orang terluka bakar akibat ledakan di terminal LPG Pressurized yang berlokasi di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jumat (24/4) malam.
Satu diantara korban luka itu mengalami luka bakar cukup parah hingga mencapai 75%. Bahkan, harus dirujuk di RS Dokter Sutomo Surabaya. Sementara dua korban lainnya menjalani rawat inap di RS Yasmin Banyuwangi.
Adapun yang menjadi korban kecelakaan tersebut yakni R, warga Kelurahan Klatak, dan D warga Kelurahan Bulusan. Keduanya merupakan karyawan anak perusahaan Bosowa tersebut. Sedangkan korban satunya, sang sopir mobil tangki gas LPG dari perusahaan rekanan lainya yang merupakan warga luar kota Banyuwangi.
Salah satu keluarga korban, Samsul menceritakan, berdasarkan keterangan yang didapatkan dari anaknya, awalnya peristiwa kecelakaan kerja tersebut terjadi ketika anaknya D dan korban R yang merupakan bagian operator, melakukan pengisian gas LPG ke mobil Tangki.
“Saat itu korban R yang menyambungkan pipa gas dari terminal pengisian ke pipa mobil tangki, sedangkan anaknya ada dibelakangnya. Untuk sopirnya berada disekitar TKP, ” Kata Samsul.
Saat hendak menyambungkan kedua pipa itu, korban R mengalami kesulitan dan ada bau yang menyengat tidak seperti biasanya, karena diduga ada kebocoran gas. Namun, korban R tetap mencoba memaksakan untuk memasangnya.
“Sehingga entah muncul percikan api dari mana terjadilah peristiwa kecelakaan kerja tersebut,” bebernya.
Samsul juga menyayangkan kejadian kecelakaan tersebut. Pasalnya, safety yang ada di perusahaan kurang maksimal.
“Saat kejadian, kata anak saya tabung pemadam kebakaran yang tersedia tidak ada isinya. Sehingga saat kejadian para korban termasuk anak saya, memadamkan api dengan cara berguling guling,” jelas Samsul kesal.
Sementara itu, saat beberapa awak media mencoba konfirmasi ke pihak perusahaan, salah satu security menyampaikan pesan.
“Maaf, pihak perusahaan belum bisa dikonfirmasi karena masih melakukan investigasi terkait kecelakaan kerja tersebut,” jelasnya.
Hingga saat ini pihak perusahaan masih belum bisa dikonfirmasi oleh pihak media. (guh/win)