Kolam Renang Asrama SMAN 2 Bhayangkara Belum Selesai, Komite Sebut Ada Perubahan Gambar Perencanaan 

by -910 Views
Girl in a jacket

Foto : Bangunan asrama SMAN 2 Taruna Bhayangkara Genteng yang retak

Banyuwangi, Seblang.com – Pembangunan asrama SMAN 2 Taruna Bhayangkara Genteng, di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng tahun anggaran 2019 sudah hampir 75 persen pekerjaan selesai, namun saat ini menyisakan pertanyaan di masyarakat.

iklan aston

Proyek gedung yang baru selesai dua bulan lalu itu, kini sudah mengalami keretakan di sebagian dinding tembok. Selain terlihat retak di sejumlah titik sudut permukaan tembok, pekerjaan finishing terkesan asal jadi, terbukti hasil pekerjaan plesterisasi tidak rata (bergelombang) sehingga kualitasnya patut dipertayakan.

Anggaran yang digelontorkan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun tidak sedikit, yakni Rp. 8.419.403.000,00. Nilai tersebut di bagi menjadi tiga titik pekerjaan diantaranya pembangunan gedung asrama siswa senilai Rp. 5.284.667.969,22,pembangunan ruang makan Rp. 1.146.554.150,57 dan pembanguan kolam renang Rp. 1.222.781.118,82.

Saat ditemui sejumlah wartawan, Slamet yang juga sebagai anggota komite SMAN 2 Taruna Bhayangkara Genteng mengatakan bahwa pekerjaan pembangunan asrama, kolam, dan pembangunan ruang makan sudah selesai.

“Kami sudah menerima ST (serah terima) pertama, menurut saya proyek ini kwalitasnya sudah  bagus, hanya saja kita sebagai komite tidak punya kewenangan ikut mengawasi. Karena memang disitu sudah ada konsultan perencanaan dan pengawasan.” Ujarnya.

Namun hal tersebut berbeda dengan pernyataan, Kariyadi Ketua Komite yang mengatakan belum menerima sama sekali surat serah terima dari pihak kontraktor.

Bahkan saat ditanya tentang bangunan kolam renang yang belum jadi, Kadek sapaan akrab Ketua Komite ini menjelaskan bahwa memang pekerjaan kolam tersebut hanya sebatas itu.

Hal tersebut menurut Kadek dikarenakan adanya perubahan gambar perencanaan yang difokuskan untuk kekurangan bangunan gedung asrama. Maka, kata Kadek baru setelah kejadian itu dirinya di mintai Dinas Propinsi untuk ikut mengawasi pelaksanan proyek.

“Tentang ada bangunan yang retak, kapan hari saya sudah menghubungi kontraktornya, karena dia teman saya, dan hal itu sudah diperbaiki meskipun belum semuanya. Bahkan pekerjaan pun sempat terlambat dengan batas waktu yang sudah ditentukan,” jelasnya lagi. (sincan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.