Banyuwangi, seblang.com – Dalam rangka menyongsong rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di wilayah Banyuwangi, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banyuwangi meminta para guru dan tenaga pendidik pro aktif untuk mendapatkan vaksinasi di pusat layanan kesehatan yang ada.
Menurut Sudarman, Ketua PGRI Banyuwangi, sebagian guru yang belum mendapatkan vaksinasi mereka menyatakan menunggu panggilan dari Puskesmas. Namun mengingat petugas kesehatan memiliki tugas dan kewajiban masyarakat makanya para guru yang harus pro aktif.
“Beberapa waktu ada guru PPPK SMP Negeri 1 Giri yang belum mendapatkan vaksin, setelah kami memberikan surat pengantar ke pusat layanan kesehatan mereka bisa mendapatkan vaksinasi,”ujar Alumni FKIP Universitas Jember itu.
Kemudian terkait dengan adanya persyaratan sekolah bisa melaksanakan program PTM apabila semua guru dan tenaga pendidik harus sudah mendapatkan vaksinasi, lanjut dia alasan guru yang belum mendapatkan vaksin juga harus jelas.
Apabila guru dan tenaga pendidik tidak mendapatkan vaksinasi karena mendapatkan rekomendasi dari dokter atau petugas kesehatan karena alasan yang dibenarkan maka hal tersebut tidak menjadi persoalan, imbuhnya.
Namun apabila ada guru dan tenaga kependidikan belum mendapatkan vaksin dengan alasan yang tidak dibenarkan maka sekolah tersebut akan mendapatkan sanksi tidak boleh melakukan kegiatan PTM. Semua pihak harus all out dalam mendukung dan berpartisipasi aktif dalam memberantas penyebaran Covid 19.
Lebih lanjut Ketua PGRI Banyuwangi menuturkan secara nasional PGRI berharap pada tahun ajaran baru bulan Juli mendatang semua sekolah di Indonesia bisa menyelenggarakan kegiatan PTM meskipun tidak 100 persen dan apabila kondisi memang memungkinkan.
Sedangkan di kabupaten Banyuwangi sejak Januari 2021 lalu sudah dilakukan simulasi kegiatan PTM dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan dan dengan pengaturan ada sekolah diberi ijin 30 sampai dengan 50 persen dari jumlah siswa yang mengikuti PTM di sekolah.
“Apabila dalam perkembangan kondisinya nanti masih seperti saat ini, kemungkinan dalam tahun ajaran baru Juli 2021 nanti kegiatan belajar mengajar sekolah di Banyuwangi ya seperti ini, ada yang sepertiga dari jumlah siswa. Tetapi di daerah pinggiran yang tidak terlalu berisiko dengan penyebaran Covid 19 ada yang 50 persen bahkan ada yang lebih,”imbuh pria yang akrab disapa Kung Darman itu.
Wartawan: Nurhadi