Banyuwangi, seblang.com – Dalam upaya menumbuhkembangkan harmonisasi dan toleransi kehidupan beragama dalam kehidupan masyarakat, khususnya di kalangan pelajar, SMA Negeri 1 Giri Banyuwangi mewajibkan semua siswa kelas X dan kelas XI mengikuti kegiatan pondok Ramadan yang digelar secara luring dan daring dengan mematuhi protokol kesehatan.
Menurut H Mujib, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Giri, Banyuwangi acara Pondok Ramadan 1442 H tahun ini direncanakan digelar selama 4 hari mulai Senin (26/04/2021). Masing-masing kelas dibagi menjadi dua tahap dengan mempertimbangkan kapasitas aula. Setiap siswa mendapatkan kesempatan satu kali mengikuti secara luring, di samping mengikuti daring untuk mengikuti semua tahapan pondok Ramadan yang telah dirancang oleh panitia.
Adapun materi yang diberikan dalam pondok Ramadan kali ini adalah materi yang terkait dengan ibadah di bulan suci mulai dari tata cara sholat wajib dan sunah termasuk tarawih, sholat witir, tadarus dan zakat fitrah.
”Harapan kami setelah mengikuti kegiatan pondok Ramadan para siswa mampu menerapkan kebiasaan tadarus maupun pembelajaran lain dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu para peserta juga akan melakukan program pengumpulan zakat fitrah yang akan dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerima,” jelas Mujib.
Kepala Sekolah berkumis itu menuturkan bagi yang tidak bisa mengikuti kegiatan pondok Ramadan tahun ini mereka wajib mengikuti kegiatan yang sama pada tahun depan bergabung dengan adik kelasnya. Setidaknya mereka mengikuti sekali kegiatan pondok Ramadan selama menjadi siswa SMA Negeri 1 Giri.
Dalam mengikuti kegiatan pondok Ramadan semua peserta dibimbing oleh guru-guru mentor dan wajib menyerahkan tugas-tugas yang diberikan untuk dilakukan penilaian lulus tidaknya mereka dalam mengikuti kegiatan, imbunya.
Kemudian bagi siswa SMA Negeri 1 Giri yang non muslim mereka juga diwajibkan mengikuti kegiatan sesuai dengan bimbingan guru agama masing-masing dengan durasi yang sama. Kalau bagi yang beragama Kristen dan Katolik mereka akan mengikuti Pondok Kasih. Kemudian bagi yang beragama Hindu para siswa akan mengikuti kegiatan Prasmanan yang tentunya digelar di tempat yang terpisah.
“Di sekolah ini sudah sejak lama terjalin kebiasaan demokrasi yang cukup bagus dan toleransi beragama sehingga bukan monopoli yang Islam tetapi kegiatan keagamaan juga diberikan kepada siswa yang non muslim,”imbuh Mujib.
Selanjutnya Mujib menambahkan untuk mentor dan para pembimbing selain melibatkan guru agama dan guru mata pelajaran (Mapel) lain di SMA Negeri 1 Giri yang kompeten, pihak sekolah juga menjalin kerjasama dengan Kantor Kementrian Agama (Kemenag) kabupaten Banyuwangi.
Sedangkan untuk meteri wawasan kebangsaan terutama bagi siswa kelas X, mereka sudah terbiasa mendapatkan materi dari para mitra SMA N Giri baik TNI maupun Polri. Karena sejak tahun ajaran baru tahun 2021 pihak sekolah telah memiliki inovasi karakter building kesamaptaan. Sehingga materi-materi tersebut diberikan oleh pengasuh yang berasal dari TNI AL, AD maupun dari Kepolisian, pungkas Mujib.
Wartawan : Nurhadi