Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah Banyuwangi saat ini masih menunggu kiriman vaksin baru dari pemerintah pusat sehingga program vaksinasi untuk sementara dihentikan.
Untuk sementara vaksinasi lengkap bagi tenaga kesehatan (Nakes) tercatat 107 persen, untuk petugas pelayanan publik vaksinasi lengkap sekitar 22 persen. Selanjutnya untuk kelompok lansia baru sekitar 0,84 persen.
Menurut dr Widji Lestariyono, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Banyuwangi pelaksanaan program kegiatan vaksinasi di kabupaten/kota menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin kiriman bantuan dari pemerintah pusat.
Alumnus Kedokteran Unair Surabaya itu menuturkan sampai saat ini pelaksanaan program vaksinasi di Banyuwangi berjalan dengan lancar sukses dan tidak ada efek samping dari warga yang sudah mendapatkan vaksin.
Keluhan yang disampaikan warga antara lain; ada yang timbulnya rasa lapar dan ngantuk yang belum bisa dipastikan efek dari vaksinasi yang dilakukan.
Pejabat yang akrab disapa Dokter Rio menambahkan pemerintah besikap pro akif meminta kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan vaksin dengan mengirimkan surat melalui berbagai penjuru. Misalnya Dinas Kesehatan mengajukan kepada Kementerian Kesehatan. Kemudian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mengajuan bantuan vaksin kepada Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan lain sebagainya.
“Upaya yang kami lakukan diharapkan agar pelaksanaan program vaksinasi di Banyuwangi bisa lebih cepat lagi,”jelas dokter kelahiran Surabaya itu.
Selanjutnya terkait dengan pelibatan pihak swasta dalam program vaksinasi mandiri, menurut dia sampai saat ini di Banyuwangi belum ada. Pelibatan pihak swasta baru dalam membantu pelaksanaan pelayanan pemberian vaksin.
“Di Banyuwangi terdapat 62 fasilitas kesehatan untuk melayani pemberian vaksin. 45 Puskesmas, 13 Rumah Sakit (RS) dan beberapa Klinik kesehatan,”pungkas dokter Rio.
Wartawan Nurhadi