Banyuwangi, seblang.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar kabupaten Banyuwangi menggelar Seminar Ketahanan Keluarga; Peran Orangtua Dalam Menangkal Radikalisme di Sasono Waringin Agung kantor DPD Partai Golkar Banyuwangi Senin (5/04/2021).
Menurut, Ketua DPD Golkar Banyuwangi, Ruliyono, keluarga memiliki peran dan fungsi yang sangat potensial untuk menjaga anak dari paham radikalisme, sikap intoleran dan tindakan aksi terorisme. Makanya Golkar Banyuwangi mengawali menggelar Seminar Ketahanan Keluarga yang diikuti para pengurus, anggota fraksi, pengurus pleno DPD Partai Golkar dan Pengurus Kecamatan (PK) baik secara daring maupun luring.
Politisi asal Glenmore itu menuturkan jajaran pengurus dan kader Partai berlambang pohon beringin diharapkan agar menjadi terdepan dalam menangkal radikalisme, terorisme dan intoleran. “Ini menjadi tanggung jawab bersama dan kasus bom bunuh diri jangan sampai terjadi di Banyuwangi. Harapannya acara seminar seperti bisa dibumikan. Tidak hanya Partai Golkar yang menggelar, namun parpol lain dapat mengadakan acara serupa,”jelasnya.
Selanjutnya Ruli menuturkan hasil kegiatan seminar yang digelar akan disampaikan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi agar bersama-sama dengan stakeholder yang lain bersungguh-sungguh dalam mencegah dan menanggulangi berkembangnya paham radikal, intoleransi dan terorisme di wilayah Banyuwangi.
Dia menambahkan dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia tercatat ada warga Banyuwangi yang melakukan bom bunuh diri di Surabaya beberapa tahun lalu. Aksi tersebut selain merugikan keluarga pelaku juga mencoreng nama Banyuwangi dan diharapkan kasus serupa tidak terulang.
Selanjutnya menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan rencana untuk turun ke kampus-kampus untuk menggelar acara seminar sejenis bagi kelompok milenial, menurut Ketua Golkar Banyuwangi pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Bakesbangpol Banyuwangi yang sering menggelar acara wawasan kebangsaan yang melibatkan berbagai ormas yang ada.
“Paling tidak nara sumber yang dihadirkan adalah tokoh-tokoh yang memiliki paham anti radikal. Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama diharapkan tidak memandang remeh masalah tersebut. Yang tidak kalah pentingnya adalah peran dan fungsi keluarga sebagai tempat belajar pertama dan utama dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam mencegah dan menanggulangi masalah radikalisme, intoleransi dan terorisme,”pungkas Ruliyono.
Wartawan : Nurhadi