“Secara teoritis yang logis, ibu hamil maupun menyusui yang mengabaikan kualitas gizinya, akan berdampak pada anak, stunting lah, IQ kurang cerdas lah. Jadi tidak ada salahnya, berupaya sejak dini, sejak sekarang, penuhi kebutuhan gizi demi generasi muda yang berkualitas dimasa depan,” paparnya.
Poin kedua, masih oleh Muhtarom, Gemarikan juga sangat penting bagi usia diatas remaja atau dewasa. Kandungan gizi dalam ikan, mampu mengkontrol kolesterol agar tidak over. Kandungan kalsium didalamnya sangat baik bagi kesehatan jantung dan ginjal. Oleh karena itulah ikan merupakan makanan bergizi, juga multifungsi.
Kurangnya kesadaran masyarakat Madiun akan pentingnya ikan ini masih memprihatinkan. Muhtarom menjabarkan dalam prosentase, tercatat 15% balita di Madiun mengalami stunting. Kondisi seperti ini harus benar-benar diperhatikan mulai sekarang agar kedepan, kasus stunting bisa lebih ditekan lagi.
Sebelum menutup acara, mantan Bupati Madiun yang masih humoris dan dekat dengan masyarakat itu berpesan kepada seluruh penerima bantuan agar memanfaatkan bantuan sesuai kegunaannya.
“Ini nanti dimakan lho ya pak, buk, yang ikan segar ya dimasak baru dikonsumsi. Jangan malah dijual, ditukar beras atau gula ya,” guraunya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Madiun, Sodik Hery Purnomo, saat dikonfirmasi seblang.com via seluler berharap program Safari Gemarikan menjadi sarana edukasi sekaligus promosi produk perikanan di Madiun.
“Dengan kegiatan Safari Gemarikan ini kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan akan meningkat, selain itu dapat menurunkan angka stunting dan gizi buruk. Dari segi ekonomi, dapat mempromosikan produk perikanan sebagai makanan kaya gizi dan protein serta dapat menyerap produksi ikan dan olahan khususnya di Madiun,” ungkapnya.
Wartawan : Anwar
