“Cuma angen-angen mas, gak pernah belajar dari manapun dan siapapun. Berhasil ya syukur, gagal ya coba lagi,” imbuhnya.
Omset Rp 400 juta merupakan angka fantastis, terlebih bagi petani pemula seperti Pujud. Dengan hasil sebesar itu, dirinya langsung meminang kendaraan roda 4. Bukan untuk pamer, melainkan untuk memotivasi warga setempat agar ikut membudidayakan tanaman porang.
“Hanya mobil second mas, saya beli bulan April 2018 lalu, ya sesaat setelah panen. Sejak saat itu warga sini mulai mencoba ikut menjadi petani porang,” ungkapnya.
Pujud menambahkan bahwa potensi budidaya porang saat ini memang tak perlu diragukan. Siapapun dia, dimanapun berada, semua memiliki kesempatan yang sama. Tak peduli mau di dataran rendah maupun tinggi, dengan cara budidaya yang benar, pasti akan mendapat hasil maksimal.
Termotivasi dari suksesnya Pujud, saat ini hampir 600 warga desa Ngranget mengikuti jejaknya. Hal itu dibenarkan oleh Sekertaris Desa Ngranget, Darmaji. Dirinya mengungkapkan bahwa saat ini mayoritas masyarakat Ngranget sudah membudidayakan porang
“Tercatat, total warga sini 600an KK mas. Sejak Pak Pujud meraup 400 juta 3 tahun lalu, saat ini hampir seluruh warga ikut membudidayakan porang,” tutupnya.
Wartawan : Anwar Wahyudi












