‘Pahlawan Street Center’ Kota Madiun Kolaborasikan 7 Icon Dunia

by -3105 Views


Dua ikon tersebut berada di Jalan Pahlawan. “Yang Ka’bah sudah diresmikan. Sedangkan Marlion rencananya akan diresmikan pertengahan bulan ini,” jelas Suwarno.

Sementara lima ikon lain yang masih mengganjal pikiran Maidi karena belum terwujudkan, ungkap Suwarno, masing masing miniatur Menara Eiffel (Perancis), Menara Miring Pisa (Italy), Menara Jam Duduk (Swiss), windmill atau Kincir Angin (Belanda) serta Menara Zamzam (Arab Saudi).

Diperkirakan Suwarno, sebagian dari lima miniatur tersebut direncanakan segera direalisasikan tahun depan. Model pembangunannya sama dengan sebelumnya, menggandeng investor atau pihak BUMN seperti PT. INKA Madiun, melalui program corporate social responsibility (CSR).

Pemerintahan Maidi memang total. Seakan dia ingin menumpahkan semua obsesinya jika berkesempatan memimpin Kota Madiun. Dan pembangunan luar biasa itu, sekaligus mengkonfirmasi bahwa dia beda dengan walikota sebelumnya.

Lengan tangan Maidi yang terlanjur disingsikan, tak akan kembali diturunkan sebelum semua angan angannya tersampaikan.

Walikota asli Magetan, Jawa Timur, itu memiliki etos altruisme yang tinggi. Sikap kerjanya progresif revolusioner, yakni menginginkan perubahan mendasar untuk kehidupan lebih baik bagi seluruh warganya.

Meski belum tuntas, namun publik Madiun dan kota sejumlah kota lain sekitarnya seperti Ngawi, Magetan, Ponorogo dan Pacitan, terlanjur tumpah. Saban menjelang petang mereka tumpah memenuhi Pahlawan Street Center (PSC), untuk membuang waktu sambil menunggu sunset.

“Rasanya saya nggak perlu lagi ke luar negeri. Karena di areal sini tak jauh beda dengan situasi perkotaan di luar negeri,” ungkap Wahyudi, warga lokal, yang mengaku memang belum pernah ke luar negeri itu.

Wartawan : Anwar Wahyudi

iklan warung gazebo