Banyuwangi, seblang.com – Menjelang peringatan Hari Natal dan tahun baru harga ubi jalar di Kabupaten Banyuwangi merosot drastis. Dari sebelumnya seharga Rp 2.500 sekilo, anjlok di harga Rp 500 sekilonya. Akibatnya, banyak petani yang mengalami kerugian.
Anjloknya harga tersebut dikarenakan musim panen raya ubi jalar di Kabupaten Banyuwangi. Sehingga menyebabkan lonjakan stok ubi yang tidak sebanding dengan jumlah permintaan pasar.
“Lebih kurang 2 pekan ini, petani di Banyuwangi mengeluhkan situasi ini. Khususnya untuk ubi jalar kuning. Harganya hancur hingga Rp 500Â saja sekilonya,” kata Supran petani asal Desa Kembiritan Minggu (20/12/20)
Disebutkan, petani setidaknya sudah menghabiskan biaya perawatan sebesar Rp 25 juta per hektare. Dengan estimasi panen mencapai maksimal 25 ton. Apabila dikalkulasi dengan harga pasaran Rp 500 maka petani mendapatkan penjualan Rp 10 juta. sangat tidak berimbang dengan pengeluaran yang dilakukan para petani











