Budi Daya Lebah Butuh Bantuan Modal Usaha

by -549 Views
Edi Suryanto menunjukkan sarang lebah yang ada di belakang rumahnya

Banyuwangi, seblang.comBagi Edi Suryanto pelopor kelompok peternak lebah “Manggarsari” yang berjumlah 15 orang dan warga dusun Sumbergroto desa Rejoagung kecamatan Srono Banyuwangi budi daya lebah merupakan lapangan usaha yang cukup menjanjikan dan tidak membutuhkan modal besar atau modalnya sangat murah.

Ungkapan tersebut disampaikan Edi di rumahnya di lingkungan pedesaan yang sederhana dan berdampingan dengan usaha pembuatan gula kelapa tradisional milik warga setempat.

Menurut Edi budi daya lebah membutuhkan dana sekitar Rp. 15 ribu untuk membeli paku dan papan kayu randu ukuran 2 meter untuk dijadikan kotak rumah koloni lebah dan tempat gantungan yang terlindung dari air hujan namun terbuka untuk keluar masuk lebah.

Ayah dua anak itu menuturkan untuk menambah pendapatan bagi keluarga satu orang peternak lebah memiliki 50 sampai dengan lebih dari 100 kotak.”Warga disini budi daya lebah untuk konsumsi atau diambil rumah (tala-bhs Jawa) bukan tawon madu yang dipanen setiap 17 – 20 sekali dengan harga jual Rp. 50- 80 ribu per kilogram tergantung mutu dan kualitas tala. Untuk papan yang produktif 3 kotak mampu menghasilkan 1 kilogram tala,”jelas Edi.

Penyandang difabel yang dikenal ringan tangan dan memiliki jiwa sosial yang tinggi itu menambahkan apabila dihitung secara harian satu kotak sarang lebah (tawon) mampu memberika tambahan bagi pebudi daya Rp. 1.000,- sampai dengan Rp. 1.250,-.

Banyak keuntungan yang diperoleh warga yang melakukan budi daya lebah jenis ini antara lain; tidak perlu menyiapkan atau memberikan makanan, tidak ada polusi dan tidak ada kotoran,imbuhnya.

Modal yang dibutuhkan bagi pebudi daya lebah tentu saja kesabaran, ketelatenan dan keuletan karena usaha ini tergantung pada kondisi alam lingkungan. Pada jaman dulu saat masih banyak pohon yang rindang kotak yang disiapkan lebih produktif.

iklan warung gazebo