Bermedia Sosial Nirakhlak Memicu Disintegrasi Bangsa

by -638 Views
H Astro Junaidi, Ketua DPD LDII kabupaten Banyuwangi


Sementara, kelompok masyarakat yang kritis-konstruktif, aspiratif dan mengedukasi mulai terpinggirkan. Semuanya atas nama kemerdekaan berpendapat dan bersuara yang melalaikan hak asasi publik untuk mendapatkan sesuatu yang positif dalam media sosial. Inilah yang menjadi tantangan disintegrasi bangsa yang harus diwaspadai seluruh rakyat Indonesia.

Lebih lanjut pria yang tinggal di Surabaya itu menambahkan disintegrasi bangsa Indonesia pada masa lalu dipicu oleh ketidakpuasan dan perasaan terpinggirkan. Sehingga pada awal kemerdekaan Indonesia, terjadi pemberontakan di beberapa wilayah, “Kini ancaman disintegrasi dipicu oleh serangan terhadap hal yang paling sensitif yakni SARA, yang memicu pula rasa terpinggirkan dan ketidakadilan,” tegasnya


Sementara H Astro Junaidi, Ketua DPD LDII kabupaten Banyuwangi mengatakan, agar masyarakat tidak mudah membagikan atau sharing berita / informasi yang potensial merusak kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa. “Dalam media sosial cek ricek sangat lemah, apalagi dengan mayoritas penduduk Indonesia adalah umat Islam. Dimana  dalam Al Quran diajarkan supaya berita itu di-tabayun atau dicek lagi kebenarannya,” jelas mantan Guru SD Tersebut.

Pria asal Jember itu menuturkan apabila cek dan ricek telah dilakukan, pertimbangan lain yang dibutuhkan adalah memikirkan kembali, manfaat dari penyebaran informasi tersebut, “Manfaat dan mudarat sebelum sharing informasi harus dilakukan meskipun mengetahui informasi tersebut adalah benar,” ujarnya.

Menurut dia yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat adalah sikap ingin menjadi orang pertama yang tahu atau ingin jadi yang paling awal menyebarkan informasi dengan tanpa mempertimbangkan baik-buruknya jika informasi itu tersebar bukanlah sifat yang terpuji. Hal itu bisa memicu disintegrasi dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Selain itu, menanggapi pendengung atau buzzer sebaiknya diabaikan, “Pendengung yang dengungannya diabaikan, nanti diam sendiri,” imbuhnya.

Wartawan : Nurhadi

iklan warung gazebo