Belasan Tahun Julanan Tahu Eceran Kini jadi Juragan

by -748 Views


Madiun, seblang.com

Tiga belas tahun sudah dijalani sebagai pedagang tahu, makanan jenis lauk, yang populer di lidah masyarakat Indonesia. Hingga akhirnya tercapai obsesinya, menjadi bos home industry pengolahan tahu di wilayah Madiun, Jawa Timur.

Dialah Rudi Santoso, 38 tahun, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun yang semenjak Tahun 2010 mendirikan usaha home industry , UD. Tahu Sari Taqwa.

Berkah yang dia terima tersebut tidak lantas membuat alumni SMP Negeri 4 Madiun Tahun 1997 itu berpangku tangan, puas, melainkan justru menggiringnya lebih gigih menekuni bidang usaha barunya itu.

Awalnya, setamat SMP, ayah dua anak, Shinta dan Arjuna, buah cintanya dengan Sri Martini, itu langsung berinisiatif berjualan tahu eceran.

“Saya berjualan di pasar Legi Ponorogo. Setiap hari berangkat selepas sholat Subuh, hingga sore hari baru pulang,” ujar Rudi mengawali kisahnya.

Belasan tahun sebagai pedagang tahu eceran di pasar, tidak membuat perekonomiannya meningkat. Saban fajar belum menyingsing, dia membeli tahu di home industry wilayah Madiun, kemudian langsung meluncur ke pasar legi Ponorogo, untuk beradu rejeki dengan para penjaja lain di tempat itu.

Bagi Rudi, rutinitas itu terasa melelahkan. Lantaran hasilnya selalu stagnan, taraf hidup tidak ada peningkatan. “Hingga akhirnya sekitar Tahun 2010 Saya memberanikan diri untuk membuka sendiri usaha pengolahan tahu untuk saya pasarkan,” lanjutnya.

Dari awalnya dia hanya mampu membeli 100 kilogram kedelai, sebagai bahan baku pembuatan tahu, hingga saat ini dalam sehari perusahaannya sanggup menghabiskan 5 kwintal kedelai per hari.

“Selama 10 tahun, Pencapaian tertinggi 8 kwintal per hari. Untuk saat ini, karena harga kedelai setelah  meninggi, ditambah situasi pandemi, pasar sepi, produksi saya menurun,” ujarnya.

iklan warung gazebo