Jali berharap CJH dapat mengambil hikmah atas kebijakan tersebut. Dengan adanya penundaan ini, ada waktu bagi CJH untuk memperdalam keilmuannya.
Sehingga saat melaksanakan Rukun Islam kelima tersebut benar-benar menjadi haji yang mabrur. Oleh sebab itulah, dalam waktu dekat pihaknya akan membagikan buku manasik haji yang sudah dicetak oleh Kementerian Agama, dengan tujuan bisa dipelajari dan didalami oleh CJH.
“Yang paling penting, menurut saya diambil hikmah. Karena jadwal sekarang ditunda, ada 1 tahun memperkaya ilmunya,” katanya.
Kendati demikian, semisal ada CJH yang keberatan untuk berangkat pada Tahun 2021 dan memilih untuk mengambil kembali biaya yang sudah dibayarkan tidak menjadi soal.
“Bisa diambil. Tinggal yang bersangkutan membuat pernyataan dan mengajukan permohonan tertulis. Kita akan tindaklanjuti ke pusat,” pungkasnya. (guh)












