Rektor Untag Banyuwangi: Masyarakat Kini Semakin Cerdas dan Rasional

by -1065 Views
Rektor Untag 1945 Banyuwangi, Andang Subaharianto


Banyuwangi, seblang.com – Dalam penilaian Rektor Untag 1945 Banyuwangi, Andang Subaharianto, mulai tahap awal sampai dengan memasuki masa akhir kampanye  situasi dan kondisi Banyuwangi masih kondusif. Namun yang dilakukan hanya mengamati permukaan tidak detail. Sehingga mendengar pendapat dari kalangan masyarakat ketika mencari makan, ngobrol ditempat kuliner yang tersebar di wilayah Banyuwangi. Suasananya masih dalam tatanan yang kondusif terkendali meskipun beberapa waktu lalu muncul black campaign.

Menurut dia setelah membaca di media ada kelompok masyarakat yang merespon secara reaktif. “Saya mendapatkan informasi tentang spanduk-spanduk yang memojokkan gender. Perempuan seolah-olah  hanya berurusan domestik, dimetaforsakan dengan kasur, sumur, dan dapur. Kalau saya melihat teksnya bisa ditafsirkan black campaign, karena jelas itu teks tersebut mengarah dan merendahkan pada salah satu calon.. Jika masyarakat Banyuwangi cerdas dan kritis seharusnya tidak bereaksi berlebihan. Mengapa ?

Karena teks itu sudah dileburkan dengan fakta dan realitas yang ada. Sejarah kabupaten Banyuwangi pernah dipimpin oleh bupati perempuan  Ratna Ani Lestari. Kemudian Gubernur Jawa Timur (Jatim) hari ini sosok perempuan Bu Khofifah Indar Parawansa. Selanjutnya Walikota Surabaya, Bu Risma juga perempuan yang prestasinya sampai kancah internasional. Bupati kabupaten Jember,  Faida mampu  menjadi bupati satu periode dan saat ini pun beliau lolos melalui jalur independen yang membuktikan bahwa memang Bu Faida ini memiliki kualitas yang tidak bisa diragukan, imbuh pria asal Blitar tersebut.

Sejarah negara Indonesia, sosok Ibu Megawati dari PDI Perjuangan, wakil presiden kemudian mampu menjad presiden RI perempuan yang pertama. Selanjutnya ketua parlemen Indonesia saat ini dipimpin perempuan Puan Maharani.

Megawati, sebagai Ketua umum partai, bertahun-tahun memimpin sebuah parpol terbesar di Indonesia yang dua periode mampu mengantarkan kadernya Jokowi sebagai presiden RI saat ini dan dua kali menjadi pemenang dalam pemilu. Partai baru pun yaitu PSI ketuanya perempuan yaitu Grace Natali, tambah Andang.

Sehingga apabila masyarakat belajar fakta dan sejarah secara tidak langsung teks tadi gugur, maka kalau masyarakat Banyuwangi kritis hal-hal tersebut tidak perlu direspon yang sengit dan tidak perlu dibicarakan teks itu akan mati dengan sendirinya.

“Teks tadi dimunculkan dalam konteks yang sangat sangat tidak tepat, jadi ya kalau dalam kontes politik ya tidak ada nilai politisnya karena teks tadi dapat direduksi dengan fakta sejarah tadi. Wilayah regional Jatim dan nasional membantah jadi tidak perlu diperdebatkan kembali, karena bisa gugur dengan sendirinya,”ujarnya.

iklan warung gazebo