Menurut Burhanudin, dua kali berturut-turut mengikuti Pemilu di Indonesia, raihan suara NasDem mengalami surplus dibandingkan partai politik yang lain. ”Untuk mendongrak perolehan suara, NasDem harus bisa menjadi payung untuk rakyat. Pengenalan atibur-atribut partai ke tingkat bawah harus digencarkan,’’ kata Burhanudin.
Rakorwil yang berlangsung selama dua hari tersebut menerapkan aturan dan disiplin mematauhi protokol kesehatan (Prokes) yang cukup ketat. Sebelum masuk arena Rakorwil, seluruh peserta wajib tes rapid antigen yang disiapkan panitia. Bahkan bagi pengurus DPP wajib tes PCR. Sehingga jika ada calon peserta yang terdeteksi positif Covid dilarang masuk arena Rakorwil.
”Alhamdulilah Rakorwil di Banyuwangi berlangsung lancar dan sukses. Dari seluruh pelaksaan di Indonesia, Banyuwangi dinilai paling meriah,’’ ujar Ketua DPD NasDem Banyuwangi Supriyadi KS.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menjadi tamu istimewa dalam Rakorwil. Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran pengurus, kader dan simpatisan Partai NasDem karena telah menjadi partai pegusung dalam Pilgub Jatim beberapa waktu lalu.
”Saya menyampaikan terima kasih kepada teman-teman anggota Fraksi Nasdem di Provinsi Jatim yang selalu memberikan support dan spirit bagi perjalanan Pemprov Jatim. Sebagai bagian political accountability kami yang didukung Partai Nasdem,’’ kata Khofifah.
Sementera dalam salahsatu sesi, Ketua DPP Partai NasDem bidang Pemilihan Pemula dan Milenial, Lathifa Al Anshori yang menjadi nara sumber seminar bertajuk ` Lathifa mengajak anak muda (mahasiswa) melek berpolitik.
“Banyak keuntungan ketika mahasiswa bergabung dengan parpol, salah satunya, membuka jaringan yang lebih luas,” kata Lathifa.
Lulusan magister di Mesir itu berharap para mahasiswa untuk tidak alergi dengan politik, karena kaum milenial memiliki peluang dan kesempatan serta masa depan yang masih panjang. Selain membuka jaringan, kaum milenial bisa ikut mendukung dan berperan aktif dalam menangkal penyebaran berita hoaks di media sosial. “Bagi kaum milenial, medsos harus disikapi dengan bijak, jangan larut dengan berita hoak,” pungkas Staf Ahli Menteri Kominfo RI tersebut.
Wartawan : Nurhadi












