”Banyuwangi tidak ingin kasus yang terjadi seperti di Kabupaten/kota yang sempat mengalami kejayaan, namun karena rakyat salah memilifigur pemegang estafet kepemimpinan akhirnya mengalami kemunduran dan saat ini kondisinya sangat memprihatinkan,”jelas Ruli.
Sementara H Yusuf Widyatmoko, dalam kesempatan tersebut mengingatkan tugas jajara dan kader Partai Golkar adalah bekerja keras dan maksimal memenangkan paslon paslon yang diusung koalisi Partai Demokrat (PD), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PKS dan Partai Golkar.
“Kewajiban kami apabila Alloh mentakdirkan menjadi Bupati Banyuwangi adalah membantu memenangkan dalam pemilihan legislatif (Pileg ) 2024 mendatang. Semuanya merupakan amanah yang harus dilaksanakan secara optimal,”jelas pria berpenampilan kalem itu.
Selanjutnya Mas Yusuf menceritakan lika liku perjalanan perjuangan dia dalam membangun komunikasi politik dengan beberapa partai sampai akirnya mendapatkan rekomendasi termasuk dari Partai Golkar.
Dia menambahkan semua proses dilakukan secara teliti, hati-hati dan rapi serta diketahui oleh banyak pihak setelah pasti mendapatkan rekomendasi dari empat parpol besar yang ada di Banyuwangi.
Lebih lanjut Mas Yusuf mengutip pernyataan Ustad Ghofar yang menggambarkan perjalan politik yang lalu seperti gambaran cerita Nabi Yusuf yang ada di Alquran. Ibaratnya sebagai sosok yang dibuang dan disia-siakan kemudian ada yang menolong yang tentunya wajib melakukan balas budi terhadap yang telah menolong dan menyelamatkannya. (nur)











