Banyuwangi, seblang.com – Jajaran pengurus dan kader Partai Golkar di semua tingkatan harus mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang mengalami perubahan yang sangat cepat. Semakin terlambat menyesuaikan diri dengan keadaan maka akan semakin jauh tertinggal dan semakin berat untuk memenangkan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan M. Sarmuji, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Jawa Timur (Jatim) dalam acara Pengukuhan / Pelantikan Pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi di Sasono Waringin Agung kantor DPD Partai Golkar Banyuwangi, Minggu (15/11).
Menurut alumni FE Universitas Jember itu, Partai Golkar saat ini menghadapi perubahan lingkungan eksternal yang menuntut jajaran pengurus untuk merubah mengubah cara padang , cara bekerja dan cara berkomunikasi agar mampu berkompetisi dengan partai politik) yang lain.
”Jadi pengurus dan kader tidak bisa menghadapi fakta-fakta baru dengan cara-cara yang lama dunia sudah berkembang sedemikan jauhnya. Lingkungan strategis Partai Golkar sudah berubah. Karena itu Sekarang era komunikasi sampai ke ruang-ruang private melalui alat komunikasi handphone (HP) pesan bisa sampai secara pribadi,” jelasnya.
Selanjutnya Sarmuji menuturkan hal tersebut harus dimanfaatkan Partai Golkar dengan melakukan komunikasi dengan memanfaatkan secara optimal media sosial (medsos) yang ada, antara lain; Instagram (IG), Facebook (FB), WhatsApp (WA) dan lain sebagainya.
Dengan medsos mampu menyampaikan pesan secara private tapi juga masif, inilah keuntungan medsos yaitu private tapi masif. Berbeda dengan media mainstream komunikasinya bisa masif tapi tidak private. Jajaran pengurus dan kader Partai Golkar harus melakukan revolusi cara komunikasi dan revolusi dalam menjangkau para pemilih.
Untuk memenangkan kontestasi pemilu mendatang yang tidak kalah penting adalah kemampuan pengurus dan kader Partai Golkar dalam memetakan genonolgi politik. Karena dalam sejarah perpolitikan berdasarkan genologi politik, masing-masing partai politik mempunyai gen politik.











