Lebih lanjut wanita berjilbab tersebut mengharap agar dinas terkait dalam hal ini Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten mampu mendukung dan berperan aktif melakukan pendampingan terhadap korban dan keluarganya.” Tentunya dibutuhkan adanya pendampingan bimbingan dan konseling kepada anak yang menjadi korban dan keluarganya otomatis. Apalagi kalau melihat mereka dari keluarga broken home nah ini perlu pendampingan yang lebih special,”imbuhnya.
Terkait dengan perpanjangan sistem belajar online karena wabah Covid 19, menurut Neni karena situasi dan kondisi secara umun sangat membutuhkan dukungan dari berbagai untuk memutus rantai penyebararan virus Corona di Banyuwangi. Namun memang ada sisi negative dari pelaksanaan program tersebut salah satunya yaitu anak yang tidak dikawal secara baik oleh para orang tua/wali dengan berbagai sebab.
Untuk itu pihaknya berharap Dinas Pendidikan dan pihak sekolah mampu menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah desa bagaimana mereka ikut terlibat aktif dalam melakukan control dan pengawasan terhadap anak-anak yang bisa diniai rawan menjadi korban oknum yang melakukan tindak kriminal.
”Karena ketika anak-anak di rumah kan sudah menjadi taanggung jawab para orang tua yang sebagian memiliki kewajiban mengabdi di pusat layanan kesehatan maupun kerja di tempat lain. Sehingga dibutuhkan kepedulian semua pihak untuk menjaga dan mengawasi anak-anak,” jelas Neni. (nur)










