Ketiga lubang itulah yang dimaksud sebagai monumen lubang buaya. Tempat pembuangan para korban setelah dibantai secara massal pada 30 September 1965.
“Ini sebagai upaya Pemuda Muhammadiyah mengingatkan pada generasi muda akan pemberontakan PKI pada tahun 1965, agar kejadian ini tidak terulang kembali, karena sejarah ini harus menjadi antisipasi kita,” ujar Lukman, ketua Pemuda Muhammadiyah
Bukan hanya melakukan upacara, Pemuda Muhammadiyah juga membagikan bingkisan sembako kepada masyarkat sekitar, yang juga telah menjaga kelestaraian monumen tersebut.
Wartawan : Noviansyah S











