“Sejarah ini jangan diotak-atik. Dulu orang tua kita bertaruh nyawa berjuang menumpas PKI, kini saat pandemi COVID – 19 mengancam negara kita, maka kita sebagai generasi muda dituntut untuk berjuang mengalahkan COVID – 19 dengan mematuhi protokol kesehatan,” ajak Bupati Madiun.
Bupati kembali menegaskan, bahwa gembong PKI bukanlah orang asli Madiun. Justru masyarakat Madiun yang menjadi korban dan memberontak kekejaman PKI. Meski tiap tahun upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dilaksanakan di Monumen Kresek, namun Bupati dan Wakil Bupati tetap penuh seksama melihat relief yang menggambarkan kekejaman PKI.
Upacara yang diprakarsai oleh Badan Kesbangpoldagri ini menerapkan protokol kesehatan ketat. Rencananya besok (Jumat, 2/10) Bupati dan Wakil Bupati akan melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan.
Wartawan : Anwar Wahyudi












