Ngaji Bareng MUI Glagah Banyuwangi Membahas Adab dan Tata Cara Peramutan Jenazah

by -2301 Views


“Alhamdulillah Ngaji Bareng MUI berjalan sesuai yang direncanakan semoga bisa istiqomah. Tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada sumua pengurus MUI Glagah dan semua pihak atas kerukunan kekompakan dan kerjasama yang baik  sehingga acara berjalan dengan aman lanca dan sukses. Semoga kegiatan kita mendapat ridlo Allah SWT. Adapun evaluasi diagendakan dilakukan dalam rapat rutin MUI Glagah bulan September mendatang,” imbuh KH.  Marfu’.

Sedangkan untuk penyempaian materi, setelah penyampaian materi acara dilanjutkan dengan tanya jawab dalam dua sesi yang mendapatkan sambutan antusias dari para peserta untuk mengajukan pertanyaan yang terkait dengan adanya adat budaya dan karifan masyarakat setempat dalam memandikan jenazah yang boleh dilakukan selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.


Salah seorang peserta juga menggunakan sarung tangan dalam memandikan mayat dengan menggunakan sarung tangan yang untuk sementara bagi sebagian warga masih mengundang pertanyaan. Dalam kesempatan Kiai Dawam menjelaskan dalam masa pandemi Covid 19 yang berlangsung sampai dengan saat ini merupakan hal wajib dipatuhi agar tidak terjadi penularan.

“Kami di Desa Paspan sudah dua kali menguburkan mayat dengan tidak membuka tali pocong karena rekomendasi dokter hal tersebut tidak boleh dilakukan. Dalam kondisi darurat hal tersebut tidak menyalahi ajaran Islam,” jelas Kiai Dawam. (nur/hei)

iklan warung gazebo