“Sebenarnya sudah dihimbau mas larangan penggunaan jebakan listrik, tapi mau gimana lagi kalau ikuti aturan, ya ludes padi kita diserang tikus”, ketusnya kepada jurnalis.
Di tempat terpisah Agus Cahyono warga setempat berpendapat bahwa tikus yang membabi-buta di sawah itu akibat rusaknya ekosistem. Burung dan ular yang menjadi predator utama hama tikus semakin langka akibat ditangkap dan diperjualbelikan. “Jamannya ‘mbah’ dulu mas, gak ada yang namanya jebakan tikus, ekosistem alam khususnya areal sawah dan kebun sangat terjaga”, pungkasnya.
Agus berharap insiden seperti ini dapat perhatian khusus dari pemerintah, tidak hanya melakukan himbauan larangan, tapi juga diimbangi dengan solusi, minimal normalisasi ekosistem areal persawahan.
Wartawan : Anwar Wahyudi











