Surabaya, seblang.com – Ketua DPW LDII Jawa Timur KH. Moch. Amrodji Konawi menyatakan, akhir-akhir ini di media massa terjadi degradasi kebangsaan. Untuk itu pihaknya berinisiatif menggelar Tausiyah Kebangsaan bersamaan dengan Konsolidasi Organisasi di Aula Pondok Sabilurrosyidin Annur, Gayungan, Surabaya, Minggu (20/6/2021).
“Tolak ukurnya ada pertentangan antara nasionalisme dengan agama. Kalau degradasi ini dibiarkan suatu saat akan muncul krisis kebangsaan,” ujar Amrodji.
Tausiyah kebangsaan ini sejalan dengan program LDII. “Ada delapan klaster dari program utama LDII yang dipersembahkan untuk bangsa, dan ini sudah berjalan,” tambah Amrodji.
Ketua MUI Jawa Timur Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si. yang menjadi salah seorang narasumber Tausiah Kebangsaan antara lain mengungkapkan, dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara perlu penyampaian dakwah yang baik sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW.
“Dakwah yang baik salah satunya menerangkan materi dakwah dengan penuturan kata-kata atau lisan supaya orang yang diajak bicara bisa menangkap dan mengerti isi yang disampaikan,” ujar Ali Maschan.
Dia menegaskan bahwa hidup berbangsa di dunia ini dibenarkan dalam Al-Quran. “Kita hidup di dunia ini jelas ada perbedaan suku dan bangsa, maka semua sudah benar sesuai dengan Al-Quran,” jelasnya.
Lebih lanjut Dia menuturkan dalam penelitiannya dia menjelaskan bahwa Islam itu mengajarkan rahmatan lil ‘alamin yang sudah lama dijalankan di Indonesia. “Semboyan NKRI Harga Mati itu tidak hanya berbangsa dan bernegara saja, tapi itu juga termasuk bagian dari dakwah agama,” ujarnya di hadapan perwakilan DPD LDII Kabupaten/Kota se-Jatim.
Ali Maschan menambahkan bahwa negara Islam atau khilafah itu tidak ada. Dalam Alquran hanya ada lafadz kholifah atau pengganti. “Sebelum Nabi wafat, beliau berpesan kepada pengikutnya supaya ada penggantinya. Dan itu bukan mengganti sistem negaranya,” imbuhnya.












