“Apa yang hidup di dalam sungai jangan serta merta di tangkap untuk kepentingan pribadi apalagi prosesnya dengan cara yang tidak baik, kekayaan yang terkadung di dalam sungai sebenarnya sangatlah besar dan berlimpah, belum lagi program program yang telah di laksanakan dinas pertanian berupa tabur benih ikan,”jelasnya
Keberadaan ekosistem yang aman dan nyaman untuk kelestarian konservasi ikan harus benar – benar mendapat perhatian dari semua lini pemerintah desa, Korsda, pihak aparat penegak hukum ataupun pemerintah kecamatan, mampu bersenergi dengan pihak-pihak di lapangan, seperti halnya dam setail yang lebih dengan nama Sasak Gantung ini dapat di jadikan destinasi wisata konservasi ikan,” kata arif
Hal senada di sampaikan Camat genteng Firman Sanyoto, bahwa saat ini kondisi masih kurang nyaman dikarenakan pandemi covid-19, maka protokoler prokes tentu harus dijalankan dengan baik.”Sehingga program vaksinasi dapat dilaksanakan terhadap semua masyarakat,” kata firman
“Dan untuk sungai sendiri bukan di ciptakan untuk di rusak, dengan demikian habitat yang ada di sungai perlu di jaga sedemikian rupa, banyak hal yang mampu di kelola dan nantinya menjadi penghasilan alami, tentu tetap dengan cara yang ramah lingkungan, tidak dengan mengunakan bahan maupun alat yang dapat memusnahkan perkembangbiakan ikan-ikan tersebut,” tandasnya
Sebagai acara inti dari susur sungai Dam Setail itu Dinas Perikanan menabur benih ikan sebanyak 30.000 bibit. (ari)












