Banyuwangi, seblang.com – Himpunan Mahasiswa Teknik Manufaktur Kapal (TMK) Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi), memanfaatkan Program Hibah Desa Binaan (PHDB) untuk menerangi Dusun Pecemengan, Desa / Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi.
Dengan menerapkan panel surya sebagai energi alternatif, kini jalan-jalan dan tempat fasilitas umum yang ada di perkampungan nelayan yang tak jauh dari Bandara Banyuwangi itu, tak gelap lagi.
Faid Taufikurrohman ketua tim project mengatakan, awalnya tim himpunan mahasiswa TMK Poliwangi yang dipimpinnya tersebut, berencana menerapkan panel surya untuk menghasilkan energi listrik dari tenaga sinar matahari, sebagai alat bantu penerangan pada kapal para nelayan ikan di Dusun Pecemengan, Desa Blimbingsari.
Namun, setelah menerima masukan saran dari warga dan tokoh masyarakat setempat, akhirnya project penerangan pada kapal tersebut, dialihkan untuk penerangan jalan maupun tempat fasilitas umum yang ada, termasuk untuk penerangan di bibir pantai tempat perahu para nelayan bersandar.
“Jika panel surya kita terapkan pada kapal, manfaatnya hanya bisa dirasakan oleh pemilik kapal. Tetapi dengan panel surya yang kita sambungkan ke lampu untuk penerangan jalan maupun tempat fasilitas umum, manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh warga,” kata Faid kepada seblang.com, Sabtu (5/9).
Faid menambahkan, keputusan timnya tersebut didasari dengan banyak pertimbangan. Apalagi, masyarakat di Dusun Pecemengan khususnya di RT 3/ RW 2, mengeluhkan tak berfungsinya lampu penerangan jalan yang dipasang oleh pemerintah selama setahun terakhir. Sehingga, hal tersebut membuat kekhawatiran tersendi bagi masyarakat akan kondisi keamanan saat malam hari tiba.
Atas dasar itulah, Faid bersama timnya tersebut dengan penuh semangat membangun panel surya, meski di tengah pandemi. Selama tiga bulan lebih, akhirnya panel surya tersebut dapat difungsikan dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah, tidak ada kendala berarti dalam pembangunan panel surya ini. Karena ini berkat dukungan warga Dusun Pecemengan dan bimbingan dosen pembimbing,” ujar Faid.
Sementara itu, Yeddid Yonatan Eka Darma selaku dosen pembimbing dari TMK Poliwangi mengatakan, panel surya yang dibangun oleh mahasiswanya itu hanya menghasilkan arus DC. Sehingga masih belum bisa dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga.

“Karena keterbatasan anggaran, kita masih belum bisa membeli inverter yang berfungsi mengubah arus DC ke arus AC yang biasanya dimanfaatkan untuk keperluan peralatan rumah tangga,” kata Yeddid.
Kendati demikian, lanjut Yeddid, panel surya yang dibangun mahasiswanya itu dapat bertahan hingga 10 tahun dan mampu menyimpan daya listrik hingga 6000 watt setiap harinya tergantung cuaca. Artinya, dengan daya 6000 watt itu, berarti panel surya tersebut dapat menyalakan ratusan lampu untuk penerangan kampung Nelayan di Dusun Pecemengan, Desa/Kecamatan Blimbingsari.
“Mudah-mudahan panel surya ini dapat bermanfaat untuk masyarakat kampung nelayan di Dusun Pecemengan ini,” kata Yeddid.
Kerja keras Himpunan Mahasiswa TMK Poliwangi itupun terbayar dengan antusiasnya warga setempat akan PHDB panel surya pengganti listrik tersebut. Bahkan, salah seorang warga setempat merelakan tanahnya untuk dijadikan tempat pembangunan panel surya.











