Ditanya soal masyarakat yang masih swadaya dan tidak mau di penampungan dengan emilih menempati gubuk-gubuk yang mereka buat sendiri, Cak Thoriq menyampaikan, alasan mereka karena barang-barangnya belum dilakukan pembersihan
“Maka dari itu, evaluasinya kita dengan Pak Dandim, Pak Kapolres, Bunda Indah, posko didekatkan dengan lokasi bencana atau didekatkan dengan lokasi rumah-rumah mereka dengan mendistribusikan alat masaknya dan barang-barang atau sembakonya,” pungkasnya.
Hal itu ditegaskan mantan Anggota DPRD Propinsi Jatim ini, agar supaya mereka ikut menjadi bagian kebersamaan dengan pemerintah. Para ibu bisa memasak untuk kebutuhan mereka, sementara suaminya bisa bersama-sama dengan TNI-Polri ikut membersihkan rumah rumah mereka.
Disinggung soal masih ada warga terdampak yang tidak mendapatkan bantuan karena lokasinya terpencil, Bupati menyampaikan, kalau bantuan yang dimaksud material untuk perbaikan rumah kemungkinan memang belum.
“Karena selama beberapa hari ini pemerintah menyelesaikan kebutuhan makanannya dulu. Ini kita selesaikan dulu soal kebutuhan makan sehari-hari mereka. Setelah itu, kita fokus pembersihan rumah-rumah yang betul-betul hancur. Kita cari tempat mereka untuk tinggal sementara. Yang penting layak bagi untuk tempat tidur bersama keluarganya,” ungkapnya.
Cak Thoriq juga akan melakukan pemetaan bagi yang perlu dibantu bantuan material. Tapi materialnya akan ditentukan, misalnya semen, kayu atap rumah, dan yang lain sebagai kebutuhan dasar perbaikan rumah.
“Tapi ingat, sasarannya membantu secara terukur agar ada rasa keadilan. Tidak semua yang diminta dipenuhi total semuanya. Tentu tidak. Supaya ada rasa keadilan itu tadi”, paparnya.
Bupati menambahkan, bila ada warga Lumajang atau siapapun yang merasa rumahnya terdampak gempa dipersilahkan melaporkan ke pihak desa setempat untuk dicek keberadaan dan kebenarannya.(Fuad)












