“Setelah kami survei lapangan, debit aliran air yang mengalir di sepanjang sungai Dusun Sumberwatu memiliki potensi energi terbarukan. Kami sudah melakukan ujicoba, dan sampai saat ini PLTMH yang kami pasang terus menyala di kampung tersebut. Alatnya kami desain secara portable sehingga mudah untuk dipindahkan. Warga juga merasa lebih lega saat mereka melakukan aktivitasnya di malam hari,” ujar Fuad dengan nada gembira.
Untuk menyelesaikan PLTMH, tim Poliwangi yang tergabung dalam pengabdian masyarakat ini telah melakukan beberapa tahap pembuatan mulai bulan Juli – September 2021.
Pertama, memilih generator mikrohidro dengan pengolahan generator magnet permanen dengan rotor berjumlah 6 buah kutub magnet permanen dan stator generator terbuat dari pipa besi berukuran 5 diameter. Stator tersebut dijadikan sebagai tempat meletakkan lilitan kumparan kawat yang terdiri dari 6 buah kumparan disesuaikan dengan besar diameter pipa besi.
Tahapan kedua adalah pengujian laboratorium kinerja dari generator magnet permanen sebelum diterapkan di sungai. Tujuannya untuk mengetahui besaran tegangan, dari yang tertinggi sampai terendah menggunakan motor yang diputar dengan kecepatan bervariasi tanpa beban.
Tahapan ketiga adalah pembuatan turbin air mikrohidro jenis cross flow, berfungsi mengubah energi air menjadi energi gerak putar yang dihubungkan pada generator sehingga menghasilkan energi listrik. Sementara tahapan keempat dan kelima adalah bagian terakhir, yaitu perakitan turbin air dan pemasangan PLTMH.
“Kami berharap mikrohidro ini bisa dikembangkan di daerah-daerah tertinggal”, pungkas Fuad saat menjelaskan hasil pengabdian masyarakat ini. //











