Kisah Perjuangan Kakak Beradik Tono dan Halimah Wujudkan Mimpi dan Harapan

by -1266 Views


Banyuwangi, seblang.com – Ada pepatah “Berakit-rakit ke hulu berenang ketepian”, atau bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Itu merupakan ungkapan yang pas untuk menggambarkan semangat juang kakak beradik  Sugihartono (13 tahun) kelas 6 dan Nurhalimah (8 tahun) kelas 3 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Dusun Sumberan, Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat Banyuwangi.

Agar bisa sekolah, kakak beradik tersebut rela melalui dan menempuh jalur terjal bahkan harus menyeberangi sungai yang arusnya cukup dari rumahnya di Dusun Sempu, Desa Gombolirang, Kecamatan Kabat.


Kedua siswa MI  tidak seberuntung para siswa yang lain dalam upaya mewujudkan mimpi dan harapannya, sebab untuk bisa menempuh pendidikan di sekolah saja  mereka harus rela jalan kaki melewati jalur ekstrim, mulai perbukitan jalan terjal, hingga menyeberangi sungai besar yang memisahkan rumah tinggal dengan sekolahnya.

Tono dan Halimah anak dari  Bajuri (54 tahun), yang bekerja serabutan setiap hari harus berjalan kaki sekitar satu kilometer dengan medan yang cukup berbahaya bagi anak-anak seusianya

Wartawan seblang.com saat melakukan peliputan di lapangan, melihat  kakak beradik itu tersebut sedang menyeberangi sungai sembari mengangkat celana dan roknya atau seragam bawahannya, agar tidak terkena air.

iklan warung gazebo