Dia menuturkan, saat ini Dinas Pendidikan sedang melakukan pembentukan perubahan karakter atau mental atau sikap masyarakat melalui pendidikan tentunya.”Karena tidak ada jaminan bahwa wabah Covid 19 ini dalam waktu dekat akan benar-benar hengkang dari Indonesia, khususnya dari wilayah Banyuwangi. Sehingga semua elemen diharapkan mempraktekkan pola hidup dan kebiasaan baru yang bisa menyesuaikan atau berdamai dengan pandemi Covid 19 namun tetap hati-hati dan waspada,”jelasnya.
Terkait rencana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara langsung pada semester ini, lanjut dia, kewenangan itu ada di pemerintah daerah dan tidak bergantung pada zonasinya apa apalagi Banyuwangi sudah berubah orange.”Insyaallah akan kami usulkan dengan mempertimbangkan prinsip kesehatan dan keselamatan anak didik, tatap muka nanti di Januari 2020 mudah-mudahan mulai bisa diterapkan kepada beberapa sekolah, tentunya dengan masih melihat kasus yang ada di kecamatan masing-masing,”imbuh Suratno.
Apabila dalam satu wilayah kecamatan angka kasus Covid 19 ternyata tinggi nanti persentase anak yang masuk akan dikurangi dan lebih diperketat tidak harus 50 persen tetapi bisa di bawah itu. Sebaliknya bagi wilayah yang sudah melandai atau menurun maka bisa melaksanakan KBM melibatkan siswa secara maksimum 50 persen.
Wartawan : Nurhadi











