“Ini nantinya akan bisa betul-betul dirasakan oleh saudara kita penyandang difabel dan tidak dipungut biaya, gratis mas,” ujar fajar.
Senada dengan Fajar, Ainur Rizqiyah M.Pd, Kepala Sekolah PKBM Merdeka, menyatakan, program tersebut dibuat karena ia melihat di lapangan banyak kaum difabel belum bersekolah sehingga ia mencetuskan solusi salah satunya adalah PKBM Merdeka.
“Kami membuat Pokjar Difabel ini dan ini juga sudah kami komunikasikan dengan beberapa kelompok difabel yang ada di Banyuwangi dan kita akan mulai di tahun ajaran 2022 ini, untuk proses pembelajaran, disiapkan dengan cara online dan offline, Bagi yang minat bisa menghubungi semua pokjar PKBM Merdeka yang ada di Tegaldlimo, Cluring, Muncar dan Giri,” ujarnya.
Ia juga berharap dengan adanya program tersebut bisa menuntaskan pemberdayaan melalui pendidikan bagi mereka yang putus sekolah. //












