“Siswa juga berkembang sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. Dan mereka juga bisa menghasilkan karya nyata sesuai passion-nya,” ujar Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Ipuk kembali mengingatkan seluruh stakeholder pendidikan untuk terus memanfaatkan dan meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi digital.
“Jaman kita dan jaman anak didik kita sudah jauh berbeda. Para pendidik harus meng-upgrade diri. Kenalkan teknologi yang ada di depan kita, seperti apa itu metaverse, NFT dan lain sebagainya,” kata Ipuk.
“Dan yang tak kalah penting adalah, pacu kreativitas siswa-siswa. Dengan sistem Merdeka Belajar ini, ini sangat memungkinkan siswa membuat inovasi teknologi,” imbuhnya.
Sementara Plt. Kepala Dinas Pendidikan Suratno menjelaskan, Festival Merdeka Belajar ini bertujuan untuk mendorong percepatan pelaksanaan program Merdeka Belajar yang telah diluncurkan Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim.
Suratno menambahkan, pada pelaksanaannya kali ini program merdeka belajar ini sudah menyentuh 100 lebih lembaga pendidikan formal maupun non formal, mulai jenjang Paud, TK, SD, SMP, hingga PKBM.
Mereka telah mengikuti serangkaian seleksi dan monitoring dari tim monev yang telah berjalan sejak April 2022.
“Lembaga pendidikan ini sudah membuat berbagai inovasi yang selaras dengan konsep Merdeka Belajar. Ada yang melakukan pembelajaran secara hybrid, ada perpustakaan digital, pembelajaran menggunakan game, dan masih banyak lainnya. Dengan ditampilkan dalam festival ini, kami berharap bisa menginspirasi sekolah-sekolah yang lain untuk segera mengimplementasikan Merdeka Belajar,” urai Suratno. (*)