Banyuwangi, seblang.com – Pimpinan dan anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia ( RI) melakukan kunjungan ke Surabaya dan Pasuruan, untuk meninjau pembangunan jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi. Kunjungan anggota Komisi VI DPR tersebut diikuti anggota pada Senin (23/11).
Tol Probolinggo-Banyuwangi menjadi titik akhir program prestisius pemerintah dalam menyatukan titik transportasi barang, jasa dan manusia dari Jawa Barat hingga ujung Jawa Timur.
“Pembangunan tol Probowangi banyak terkendala karena baru 21 persen kemajuannya. Jasa Marga sebagai pemegang konsensi utama yang menggarap konsesi I, II, dan III. Masih menyelesaikan 19 atau 20 persen pengerjaan,” ujar Singgih Januratmoko, Anggota DPR RI Komisi VI dari Fraksi Golkar,.
Menurut Singgih, kendala yang dihadapi dalam pembangunan jalan tol tersebut meliputi pembebasan lahan dan hitung-hitungan nilai ekonomis. “Tol Probowangi secara ekonomis pada sesi I atau II sepanjang 40,56 kilometer tidak menguntungkan. Akan menguntungkan pada masa mendatang, jadi butuh bantuan subsidi dari pemerintah ataupun Kementerian BUMN,” ujar Singgih.
Selanjutnya dia menuturkan, Tol Probowangi ditargetkan selesai pada tahun 2021 tetapi kemungkinan besar mundur. Hal tersebut dikarenakan pembebasan lahan dan pertimbangan nilai ekonomisnya. “Solusinya, pemerintah provinsi juga harus turun tangan untuk membebaskan lahan. Sementara dari aspek ekonomi, banyak hal yang akan memicu pertumbuhan ekonomi apabila tol ini selesai, terutama pada bidang pariwisata,” ujar Singgih yang juga Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) periode 2019-2024.











