“Nah, benar kan ada yang tanya lagi. Fiktif itu, Mas. Selama dua bulan terakhir sudah ada 5 orang yang menanyakan keberadaan kontraktor tersebut,” ungkap salah seorang pengurus desa, yang minta dirahasiakan identitasnya.
Pengurus desa tersebut sekaligus mengkonfirmasi, bahwa di wilayahnya tidak terdapat perusahaan dimaksud. Kecuali itu, pengakuan yang sama juga dikemukakan 5 orang warga setempat.
“Saya sejak kecil itu tinggal di desa ini, Mas. Tapi gak pernah tahu mengenai kontraktor tersebut,” ucap ibu rumah tangga setempat, menimpali.
“Saya sejak kecil itu tinggal di desa ini, Mas. Tapi gak pernah tahu mengenai kontraktor tersebut,” ucap ibu rumah tangga setempat, menimpali.
Sementara Kabid Pengelolaan SDA dan Drainase Dinas PU Kota Madiun, Suyanto, hingga berita ini ditulis enggan menjawab konfirmasi jurnalis yang diajukan via WA kepadanya, Selasa siang (22/ 12).
Menanggapi itu, LSM Garda Terate yang diwakili Gembik tidak ambil pusing. “Besuk saya ke Kantor Kejaksaan Kota Madiun untuk melaporkan persoalan ini,” tukas Gembik.
Wartawan : Anwar Wahyudi











