“Program-program kami berlandaskan Pancasila. Visi-misi kami juga berada di jalur Pancasila, seperti memberikan dukungan kepada ekonomi arus bawah melalui program bantuan alat usaha, bantuan warung, program UMKM Naik Kelas, , bantuan untuk anak-anak kurang mampu, untuk petani, nelayan, dan sebagainya,” kata bupati perempuan itu.
Ipuk mengatakan bulan Juni adalah salah satu tonggak bersejarah bagi Indonesia. Pada 1 Juni 1945, bertepatan dengan pidato Bung Karno di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
”Bapak Bangsa kita itu menyampaikan rumusan dasar negara, Pancasila, yang beliau gali dari kearifan rakyat Indonesia. Pidato 1 Juni 1945 itulah yang kini kita kenal sebagai Hari Lahir Pancasila. Pada bulan Juni pula Bung Karno lahir yaitu 6 Juni, dan pada bulan Juni juga Bung Karno wafat yaitu 21 Juni yang meninggalkan kesedihan mendalam bagi rakyat Indonesia,” kata Ipuk.
Ipuk mengajak masyarakat untuk meneladani Bung Karno. Juga mengaplikasikan Pancasila, termasuk menghargai keyakinan orang lain. Sehingga Banyuwangi dan Indonesia akan selalu rukun dan damai.
“Tanamkan pada anak-anak kita, anak-anak muda kita, kalau cinta Indonesia harus memahami isi Pancasila. Karena Pancasila mengandung nilai-nilai budaya bangsa ini,” tambah Ipuk.
Ketua DPRD Banyuwangi Made Cahyana Negara menambahkan, dengan memperingati Hari Lahir Pancasila di desa, memberikan pesan desa adalah prioritas program pemerintah Banyuwangi.
“Dengan berbagai programnya, Pemkab dan DPRD Banyuwangi mengajak gotong royong masyarakat, karena hakikatnya Pancasila itu gotong royong membangun bangsa,” kata Made. (*)












