Khusus satelit, Kominfo telah menyusun Peta Jalan Satelit Indonesia dengan menyiapkan satu high througphut satelitte atau SATRIA-1.
“Kita harapkan satelit ini akan diletakkan di orbit di kuartal ke-IV tahun 2023,” ucap dia.
Indonesia saat ini menggunakan 9 satelit, 5 di antaranya satelit nasional dan 4 satelit asing. Semua satelit ini memiliki kapasitas untuk komunikasi sebesar 50 Gbps. Dalam Peta Jalan Satelit, Indonesia membutuhkan sekitar 1 TBps atau 1000 Gbps yang akan dipenuhi melalui SATRIA-1.
“Satelit SATRIA-1 (memakai) satelit teknologi dari Prancis, Thales dan rocket launch-nya adalah teknologi Amerika yaitu SpaceX (Space Exploration Corporation),” jelas Plate.
Selain menyelesaikan target pembangunan infrastruktur telekomunikasi dari lapisan backbone dan middle mile, Johnny menegaskan pembangunan the last mile berupa Base Transceiver Station (BTS) juga ditargetkan rampung di tahun 2022.
“Kita akan membangun Base Transceiver Station untuk melengkapi seluruh desa dan kelurahan di Indonesia yang totalnya sebanyak 83.218 desa dan kelurahan, 12.548 di antaranya itu blankspot,” paparnya.
Tak hanya itu, Plate menjelaskan dari total 12.548 desa dan kelurahan yang belum terjangkau layanan telekomunikasi, sebanyak 3.435 diantaranya berada di wilayah komersial dan sisanya 9.113 di wilayah terluar, terpencil dan terdepan (3T) atau nonkomersial. //












