Pastikan Kesiapan Petugas, Mabes Polri Cek Posko Operasi Ketupat Semeru 2020 di Banyuwangi

Dalam kinerjanya, kata kapolresta, polisi melakukan kegiatan pengadangan pemudik yang akan datang ke Banyuwangi. Jika tetap nekat, polisi bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi untuk melakukan karantina kepada pemudik yang nekat atau terlanjur datang ke Banyuwangi. Mereka akan melakukan karantina mandiri atau mendatangi rumah isolasi yang ada di desa-desa.
“Protap COVID-19 kita lakukan diperbatasan. Seperti pemeriksaan menggunakan thermo gun dan penyemprotan disinfektan,” pungkasnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik atensi dari Mabes Polri atas pengecekan personel dan posko diperbatasan di Banyuwangi. Kegiatan pengetatan pemudik yang datang di Banyuwangi merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggungjawab TNI dan Polri.
“Kita tidak bisa apa-apa jika tak ada bantuan dari TNI dan Polri. Kami harap adanya operasi Ketupat Semeru ini bisa meminimalisir pemudik yang datang ke Banyuwangi,”ungkapnya.
Untuk Pemkab Banyuwangi sendiri, kata Anas, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Banyuwangi sudah dalam beberapa hari ini menerapkan pendataan berbasis online di sejumlah pintu masuk di kabupaten tersebut. Pendataan online membuat pemantauan warga pendatang yang dikategorikan sebagai Orang dengan Risiko (ODR) yang harus menjalani isolasi mandiri 14 hari lebih mudah dilakukan.
“Semua pendatang dipindai KTP-nya, data masuk ke server, lalu terkirim ke jaringan Smart Kampung yang ada di desa dan kelurahan. Operator Smart Kampung di desa dan kelurahan mendapat notifikasi secara real time ketika ada warganya yang baru datang,” pungkasnya. (guh)









