Kembangkan Ekowisata, Banyuwangi Raih Juara Narwasita Tantra dari Menteri Siti Nurbaya

by -438 Views


Banyuwangi juga banyak menggelar event pariwisata berbasis alam, misalnya festival Geopark Run menyusuri taman nasional Alas Purwo dan Ijen Green Run yang melintasi kaki Gunung Ijen.

Festival untuk konservasi lingkungan pun digeber, seperti Festival Toilet Bersih, festival mentari (menjaga mata air), hingga lomba busana dari bahan daur ulang yang melibatkan ribuan pemangku kepentingan.


Banyuwangi pun memiliki Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Wisata Alam Kawah Ijen yang telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Selain itu, pemerintah pusat juga telah resmi menobatkan Banyuwangi sebagai Geopark Nasional, dan saat ini tengah disiapkan menjadi bagian jaringan Geopark dunia atau UNESCO Global Geopark (UGG).

Husnul menambahkan, selain alasan tersebut, penghargaan ini diraih juga lantaran respons kepala daerah terhadap dampak perubahan iklim yang dinilai sudah baik. “Misalnya, pengendalian perusakan terumbu karang, pengelolaan persampahan, pengendalian kualitas air, serta penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan,” urai Husnul.

Banyuwangi sendiri telah mengisi Laporan Perubahan Iklim yang dinilai oleh lembaga independen dunia, Carbon Disclosure Project (CDP) yang berpusat di Inggris. Banyuwangi mendapatkan skor C, dinilai memiliki kesadaran perubahan iklim, memahami isu perubahan iklim dan dampak yang dihasilkan. Skor tersebut merupakan skor tertinggi di Indonesia, yang artinya Banyuwangi berada di posisi yang sama dengan kota lain di Asia Tenggara dan global dalam hal mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. (*)

 

iklan warung gazebo