Selanjutnya pada 6 Juni 2021 lalu yang bertepatan dengan tema anak masuk sekolah ini ada di beberapa UMKM dan toko-toko pasar tradisional menjadi tempat belanja oleh teman-teman dan Karyawan dan karyawati serta gerakan koperasi BUMN dan lain sebagainya. Dalam bulan tersebut nilai transaksinya bisa mencapai lebih dari Rp. 500 juta dalam sehari.
Karena ada lonjakan kasus Covid 19 di Banyuwangi pemerintah akan melakukan evaluasi mungkin tidak ada gerakan yang ramai-ramai tetapi tetap ada gerakan hari belanja cuma polanya dirubah dengan bergerak secara individu saja karena mengantisipasi adanya kerumunan massa.
Lebih lanjut Nanin menuturkan menindaklanjuti program kerja Ibu bupati ingin mendigitalisasi para pedagang yang ada di pasar tradisional dan pelaku UMKM pada saat dari belanja kita membantu mereka untuk membuat QR kode.”Dengan belanja ini harapan ibu Bupati pedagang dan UMKM ini sudah bisa menggunakan aplikasi yang pembayarannya non tunai jadi kita belajar untuk digitalisasi dan harapan kami juga teman-teman UMKM dan pedagang bisa dengan dibantu pemerintah untuk meningkatkan omsetnya,”imbuhnya
Bagi pelaku UMKM pemerintah menginginkan mereka selalu berupaya menghasilkan produk yang lebih ditingkatkan lagi mutu dan kualitasnya agar benar-benar mampu bersaing di pasaran.
Pemkab Banyuwangi pada awal pemerintahanBupati Ipuk Fiestiandani ada surat edaran untuk penggunaan produk produk UMKM dan buah lokal.”Harapan Pemkab Banyuwangi tidak hanya pemerintah saja yang menggunakan produk UMKM dalam setiap kegiatan tetapi masyarakat mulai dari RT-RW sampai tingkat level yang lainnya yang mengadakan kegiatan-kegiatan dihimbau untuk tetap menggunakan produk UMKM sekitar dan buah-buahan lokal yang ada di sekitarnya,”pungkas Nanin.
Wartawan : Nurhadi










