Hal ini juga menjadi bentuk nilai tambah yang diberikan Pupuk Indonesia bersama seluruh anak usaha, agar peningkatan produktivitas pertanian nasional khususnya di Banyuwangi dalam mendukung ketahanan pangan mampu tercapai secara optimal.
“Pupuk Indonesia menggandeng banyak pihak agar program berjalan maksimal, dengan memfasilitasi berbagai kemudahan bagi petani, agar pertanian nasional dan kesejahteraan petani mampu tumbuh signifikan,” ungkap Ipuk.
Petani, kata dia, akan mendapatkan pendampingan dan supervisi untuk budidaya pertanian dengan tepat, memfasilitasi akses permodalan kepada perbankan maupun lembaga keuangan lainnya, agro input yang berkualitas, serta mekanisasi dan digitalisasi pertanian. Termasuk akses kepada offtaker secara berkelanjutan, hingga asuransi pertanian untuk mengantisipasi gagal panen.
“Berkaca pada hasil yang telah dicapai beberapa daerah, Agro Solution mampu mendorong hasil pertanian, sekaligus meningkatkan daya beli dan nilai tukar petani untuk produk pupuk nonsubsidi, sehingga tak terus bergantung pada pupuk bersubsidi dari Pemerintah,” jelasnya.
Misalnya di beberapa daerah, komoditas padi mampu mencapai rata-rata 9,7 ton per ha, dari sebelumnya 6 ton per ha. Keberhasilan itu sekaligus pencanangan Agro Solution untuk diperluas di seluruh wilayah sentra pertanian, dengan mengakomodasi berbagai komoditas andalan masing-masing wilayah.
“Tak hanya mendorong produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani dengan meningkatkan nilai tukar terhadap pupuk non subsidi, tapi sekaligus menarik minat milenial untuk terjun di bidang pertanian guna memperkuat ketahanan pangan nasional,” tambah Ipuk.
Dalam acara perdana Agro Solution pihak kelompok tani jenggirat tangi Desa Karangsari Kecamatan Sempu mendapatkan bantuan dana dari pihak perbankan yang diserahkan langsung oleh bupati Banyuwangi yang diikuti rombongan.(ari)












