Dalam kesempatan tersebut, Titus kembali menegaskan prinsip dasar program JKN yang mengedepankan konsep gotong royong dan kesiapsiagaan diri. Menurutnya, proteksi jaminan kesehatan nasional akan terwujud jika seluruh penduduk bergotong-royong dengan membayar iuran secara rutin dan menjaga kepesertaan tetap aktif.
“Kita tidak pernah berharap sakit, tapi saat sakit itu datang, kita juga tidak bisa menolak, jadi sedia payung sebelum hujan. Dengan membayar iuran secara rutin, berarti kita telah menjaga kepesertaan JKN kita selalu aktif, sehingga secara psikis, saat sakit kita tidak terlalu terbebani karena bisa memanfaatkan program JKN”, jelas Titus.
Untuk membantu masyarakat yang memiliki tunggakan iuran, Titus memperkenalkan Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB). Program ini memudahkan peserta mencicil tunggakan melalui aplikasi Mobile JKN atau langsung datang ke Kantor BPJS Kesehatan.
“Alhamdulilah banyak masyarakat disini yang sudah mengunduh aplikasi Mobile JKN. Silahkan bisa dimanfaatkan layanannya, salah satunya adanya fitur Program REHAB, bisa dimanfaatkan buat mencicil tunggakan iuran,” tambah Titus.
Sesi edukasi juga menyoroti isu biaya kesehatan terbesar yang ditanggung BPJS Kesehatan, yaitu untuk penyakit-penyakit kronis (katastropik) seperti Gagal Ginjal, Stroke, dan Jantung. Oleh sebab itu, BPJS Kesehatan menyediakan Program PROLANIS.
Program ini bertujuan mendorong peserta penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi agar mampu mencapai kualitas hidup optimal dengan mengendalikan penyakit secara rutin. Peserta yang memenuhi kriteria dapat mendaftar melalui Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) masing-masing.
“Biaya yang kami tanggung sangat besar, namun penyakit kronis ini sering berawal dari kebiasaan sehari-hari yang tidak sehat. Prolanis menyediakan edukasi kesehatan, kunjungan dan konseling dokter, senam Prolanis, hingga pemeriksaan penunjang diagnostik rutin. Kunci pencegahan ada di tangan kita; ubah gaya hidup, kendalikan asupan makanan, dan manfaatkan Prolanis,” ajak Titus.
Salah satu peserta sosialisasi, Ndari, asal Kalipuro, menyampaikan rasa syukurnya pada JKN. Ia menceritakan bahwa satu keluarganya keseluruhan terdaftar sebagai peserta JKN kategori penerima bantuan iuran dari Pemerintah.
“Alhamduliah saya berterimakasih pada BPJS Kesehatan. Anak saya pernah operasi penyumbatan di leher alhamdulilah layanannya bagus, langsung di operasi saat zaman covid tahun 2019,” ujar Ndari.//////////