Standard Ganda Manusia Dalam Menghadapi Cobaan Hidup

by -1633 Views
Wartawan: ano/hei
Editor: Herry W. Sulaksono


Allaziina izaaa ashoobat-hum mushiibah, qooluuu innaa lillaahi wa innaaa ilaihi rooji’uun

“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).”


(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 156)

Lantas dianjurkan minta pertolongan Allah dengan sabar dan shalat. Shalat merupakan proses kembalinya mahluk kepada penciptanya seperti kembalinya air ke tanah.

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.”

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 153)

Lantaran tujuan ujian itu agar kembali ke Allah maka mestinya sama dalam bersikap saat diuji dengan kegetiran dan kesenangan. Sama-sama sabar dalam kesenangan maupun dalam kegetiran. Ketika menginfakkan sebagian rejeki itu cerminan sabar. Tidak korupsi saat berkuasa itu sabar. Tidak congkak saat ngetop itu sabar juga.

Tapi kebanyakan manusia itu lupa saat diuji dengan kesenangan. Quran mencontohkan Abu Lahab. Dia diuji dengan kekayaan, usaha/kekuasaan dan istrinya. Endingnya celaka dan binasa.

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!”

(QS. Al-Lahab 111: Ayat 1)

Dan kesenangan, kenikmatan, kemuliaan dunia itu realitas palsu.

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.”

(QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)

Astsgfirullah. Rabbi ‘alam

Anwar Hudijono, jurnalis senior tinggal di Sidoarjo

iklan warung gazebo