Standard Ganda Manusia Dalam Menghadapi Cobaan Hidup

by -1633 Views
Wartawan: ano/hei
Editor: Herry W. Sulaksono


Oleh Anwar Hudijono

Pada hakikatnya kesenangan dan kegetiran hidup itu sama-sama cobaan atau ujian Allah. Hal itu terbaca jelas di Quran Al Anbiya 35.


Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.”

Maka, setiap manusia pasti merasakan kesenangan dan kegetiran hidup. Tidak ada kok seumur umur susah melulu. Juga tidak ada yang sepanjang hayat senang terus. Begitulah Allah menciptakan isi dunia ini dualitas.

Menurut ayat di atas bagi manusia yang masih hidup tidak usah khawatir tidak kebagian jatah mati. Tunggu saja. Tidak boleh kita memintanya. Masalahnya hanya soal kapan dan di mana terjadi.  Seperti ditegaskan di Quran surah Lukman ayat terakhir.

Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.”

Enak kalau manusia boleh menentukan waktu dan tempat kematiannya. Bisa memilih saat shalat di masjid. Pilih tempat yang baik.

Meski kesenangam dan kegetiran hidup sama-sama cobaan atau ujian tapi manusia meresponsnya secara berbeda.

Jika ujian berupa kesenangan, kenikmatan tidak dianggap sebagai ujian tapi anugerah Tuhan.

Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.”

(QS. Al-Fajr 89: Ayat 15)

Kalau ujian berupa kegetiran baru ginjal-ginjal, sambatnya ngaru napung, sampai mau bunuh diri masuk sumur dra’un eh dragon (sumur pompa).

“Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.”

(QS. Al-Fajr 89: Ayat  16)

Hal demikian tidak terbatas soal rejeki. Bisa soal jabatan, peluang, popularitas, kekuasaan dan sebagainya.

Salah satu tujuan cobaan atau ujian itu agar manusia tidak perna lupa Tuhan. Tidak lengah hakikat penciptaannya. Tetap berkomitmen pada “sangkan paraning dumadi”. Asal dan tempat kembali semua mahluk.

iklan warung gazebo