Meritokrasi Membuahkan Spanyol yang Hebat

by -560 Views
Wartawan: Ano
Editor: Herry W. Sulaksono

Dalam pemilihan pemain misalnya, rekam jejak pemain terdata secara ilmiah dan lengkap dan panjang. Sehingga tidak bisa seseorang membuat branding di media baik medsos maupun media mainstream. Seleksi dilakukan transparan, obyektif, jujur dan ilmiah. Raja pun tidak cawe-cawe. Tidak ada jalur Ordal alias orang dalam. Apalagi sampai menjungkirbalikkan aturan main.

Dengan calon pemain hasil proses meritokrasi, mudah bagi Pelatih Luis de la Fuente meracik skuadnya sesuai dengan konsepnya “Spanyol Baru”. Konsep ini merupakan eformasi dari sistem taka tiki yang sudah berumur lebih 10 tahun.

Luis mengakui taka tiki adalah sistem yang hebat untuk zamannya. Terbukti membawa Spanyol juara dunia 2010, juara Eropa 2008 dan 2012. Tapi setiap era berubah. Pemain yang cocok untuk taka tiki seperti David Villa, Puyol, Fabregas, Iniesta, sudah pensiun atau udzur. Sedang pemain yang di tangannya belum tentu cocok untuk taka tiki.

Meninggalkan taka tiki butuh keberanian dan pembuktian. Sebab bagi publik Spanyol taka tiki itu sudiah menjadi ideologi. Sebagai reformis, Luis jalan terus. Semua akhirnya sekarang mengakui kesahihan perubahan yang dia lakukan.
Kita bisa belajar dari sini jika mau. **

Anwar Hudijono, wartawan senior tinggal di Sidoarjo.

iklan warung gazebo