Beda Budaya, Satu cinta.

by -356 Views

(Lomba Menulis Artikel Tingkat Nasional, Institut Kewarganegaraan Indonesia)

Banyuwangi the Sunrise of Java, but smile of Madura.

Latar belakang budaya masyarakat yang kultural menjadikan Indonesia disebut sebagai bangsa yang memiliki ribuan bahasa, suku, ras, agama, dan berbagai macam hal yang berbeda. Cinta tidak hanya melekat pada hati yang lumrah untuk kekasih, namun cinta juga bisa berasal dari toleransi, menghargai, berbeda namun tetap sekata.

Banyak yang berbeda tapi tetap pada satu cinta pun meski banyak problema kita tetap se-Pancasila, setara, dan serasa. Itu definisi dari Indonesia. Maka, tentu sebutan bahwa Indonesia itu punya kita dan harus terus dijaga dengan sepenuh jiwa dan raga. Banyuwangi contohnya, wilayah timur pulau Jawa yang juga memiliki banyak etnik keberagaman budaya. Secara geografis Banyuwangi mempunyai nilai strategis antara lain di sektor pertanian, perikanan, kelautan, pariwisata dan lain-lain.

Di samping itu, nilai bidang kepariwisataan mempunyai nilai potensial dan sangat strategis karena berdekatan dengan Pulau Bali yang merupakan daerah utama tujuan wisata negara maupun dalam negeri ataupun luar negeri. Tapi, jangan salah walau sering identik dengan orang-orang Jawa, suku Jawa atau hal-hal yang berbau dengan khas Jawa, Banyuwangi memiliki beragam budaya yang lumrah terjadi dalam masyarakat. Baik dari segi bahasa, kesenian, kerajinan, dan sebagainya.

Bahasa contohnya, mungkin yang kita ketahui secara geografis Banyuwangi terletak di Pulau Jawa, tepatnya Jawa Timur. Sebab itu, maka banyak yang beranggapan bahwa bahasa yang sering digunakan adalah bahasa Jawa. Sebenernya, pemahaman itu tidak sepenuhnya benar. Dalam kehidupan real bermasyarakat ada banyak bahasa yang berkembang, misalnya bahasa osing atau bahasa khas Banyuwangi sendiri, bahasa Jawa, atau bahkan Bahasa Madura.

Mengapa demikian? Karena Banyuwangi merupakan daerah yang multikultural akan budaya dan bahasa. Misal perbedaan antara bahasa osing dan Jawa, sekilas sama namun sebetulnya berbeda. Baik dari segi pengucapan, bahasa dan tatanan kata yang dipilih juga berbeda.

Lebih-lebih lagi ada sebagian besar orang Banyuwangi yang menggunakan bahasa Madura. Aneh bukan? Tentu tidak. Karena multikultural tersebut menjadikan sebagian besar wilayah Banyuwangi dihuni oleh orang-orang Madura bahkan hampir sebagian.

Tidak aneh, namun itu justru menjadi pemersatu tersendiri bagi masyarakat Banyuwangi. Perbedaan bahasa sama sekali bukan hambatan untuk tetap menjaga toleransi dan kerukunan setiap anggota masyarakat. Mungkin berbeda, namun kita tetap sama rata. Entah itu Madura atau Jawa kita tetap Banyuwangi, bagian dari NKRI.

iklan warung gazebo