Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi H Mujiono mengingatkan para pengunjung wisata favorit itu memperhatikan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker mengukur suhu badan dan menjaga jarak serta mematuhi Standar Operasional Proedur (SOP) protokol yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Ini merupakan ikhtiar kami dengan dibukanya kembali wisata Kawah Ijen supaya perekonomian bisa berjalan dan pendapatan masyarakat meningkat, namun harus tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.
Selanjutnya H Mujiono mengajak Pemkab Bondowoso untuk bersama-sama melakukan evaluasi secara rutin dan berkala untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan pasca TWA Kawah Ijen dibuka kembali bagi wisatawan.”Ini pertaruhan bagi Pemkab Banyuwangi dan Bondowoso apakah berhasil atau gagal dalam mengelola wisata Kawah Ijen bagi kesejahteraan masyarakat, utamanya yang tinggal disekitar kawasan Gunung Ijen,”imbuh dia.
Lebih lanjut Sekda Banyuwangi menambahkan saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan infrastruktur jalan dari arah Banyuwangi yang beberapa waktu lalu terjadi bencana alam tanah longsor akibat curah hujan yang cukup tinggi.
Sementara Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar, dengan dibukanya kembali TWA Kawah Ijen diharapkan menghapus image yang berkembang selama ini seolah-olah terjadi rebutan antara dua kabupaten bertetangga dalam mengelola dan mengembangkan Gunung Ijen.
Dia berharap agar pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyusun konsep pengembangan kawasan Gunung Ijen sebagai destinasi unggulan.”Sehingga nantinya jelas pemkab Bondowoso melakukan apa dan pemkab Banyuwangi mengerjakan apa sehingga tidak ada sekat dan terjadi perdebatan karena masing-masing merasa lebih berhak memiliki Ijen. Kami sepakat dengan Kepala Bakorwil V Jember untuk mengedepankan kepentingan Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Bondowoso dan Banyuwangi dengan adanya wisata Gunung Ijen,”ujar Irwan.(nur)












